compass-adv.net – Bagi Anda yang memang mencintai alam ruang terbuka dan belum mengeksplor provinsi Jawa Timur, berikut beberapa alternatif obyek wisata yang wajib dikunjungi jika pandemi berakhir. Selain karena kecantikan alamnya, tempat ini masih tergolong sepi sehingga Anda tidak perlu berdesak-desakan untuk dapat menikmati keindahannya.
-
Kawah Ijen
Menikmati blue fire di kawah gunung hanya bisa Anda temukan di dua tempat di dunia. Di Kawah Ijen dan di Islandia. Kawasan Wisata Kawah Ijen dengan luas mencapai 2.560 hektar merupakan Cagar Alam Taman Wisata Ijen yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso. Kawah Ijen merupakan sebuah danau yang berada di puncak Gunung Ijen dan berada di tengah kaldera yang merupakan kaldera terluas di Pulau Jawa dengan diameternya mencapai 6 km. Kawah Ijen memiliki tingkat keasaman (ph) mendekati 0 yaitu 0,5 yang bisa melarutkan tubuh manusia dengan cepat.
Keindahan kawah yang berwarna hijau kebiruan dengan diselubungi kabut asap belerang menjadi daya tarik lainnya selain blue fire. Kehadiran blue fire hanya muncul pada dini hari hingga menjelang pagi di tengah-tengah penambangan sulfur. Blue fire atau api biru adalah fenomena keluarnya gas belerang muncul dari celah-celah bebatuan yang suhu mencapai 600 derajat Celsius dan bertemu dengan udara di sekitar sehingga memunculkan kilauan api berwarna biru.
Pendakian ke Kawah Ijen dilakukan di tengah malam yang suhunya bisa mencapai 2 derajat Celsius. Dari Pos Perhutani perjalanan menuju kawah hanya berjarak 3 km. Namun dengan medan yang berliku, perjalanan ini membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam tergantung fisik dan kemampuan stamina pengunjung.
Di akhir pekan atau hari libur tertentu, kawasan ini sangat padat mencapai ribuan pengunjung. Namun di hari kerja, pengunjung hanya berjumlah ratusan dan disarankan datang ke Kawah Ijen di waktu ini untuk mendapatkan momen blue fire yang nyaman.
Baca Juga : Tips Jitu Mencari Penginapan Murah Saat Travelling
-
Air Terjun Tumpak Sewu
Bagi Anda yang mengagumi air terjun Niagara, mungkin bisa mampir ke air terjun Tumpak Sewu yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang. Warga sekitar menyebutnya dengan Grojogan Sewu atau Coban Tumpak Sewu. Penampakan air terjun ini memang mirip dengan air terjun dalam versi mini. Ratusan air terjun berjejer menumpahkan air dari ketinggian 120 meter yang melebar seperti membentuk tirai namun dengan debit air tidak sederas air terjun Niagara.
Air terjun bertipe tiered ini bisa dinikmati dari atas di spot yang dikenal dengan nama Panorama Coban Sewu atau langsung dari dasar kolam air terjun. Untuk bisa mencapai ke kolam air terjun, dibutuhkan stamina yang cukup karena medan trekking yang masih cukup curam dan menantang adrenalin. Simpan semua gadget Anda dalam plastik kedap air agar tidak terkena cipratan air terjun yang cukup deras.
Keindahan Air terjun ini sudah diketahui keberadaannya semenjak zaman Belanda dengan bukti foto yang masih disimpan di Belanda yang mengabadikan keindahan air terjun ini di tahun 1899.
-
Taman Nasional Baluran
Tidak perlu jauh ke Afrika jika Anda ingin merasakan sensasi berada di taman nasional dengan nuansa kering dan berpasir dan hewan-hewan yang bergerak bebas di alam terbuka. Taman Nasional ini memang mendapat julukan Little Africa nya Pulau Jawa.
Taman Nasional Baluran memiliki beberapa kawasan. Di padang rumput yang luas, Anda akan melihat rusa dan kawanannya yang bergerak bebas. Juga kerbau, banteng dan kera berekor panjang bisa Anda temukan di sini.
Kawasan hutan disini sesuai musim sehingga di musim hujan, hutan nampak hijau dan asri. Namun di musim kemarau, hutan yang sama akan terlihat kering dengan pepohonan yang meranggas. Warna coklat tanah dengan rontoknya dedaunan menjadi pemandangan yang eksotis dari tempat ini.
Di sisi lain terdapat hutan evergreen di mana warna hijau selalu menghiasi pepohonan di hutan ini. Dengan aliran sungai di tengah hutan yang menjadi sumber cadangan air di tempat ini. Kemudian beranjak ke Sabana Bekol di mana lokasi ini sangat mirip dengan Afrika. Luas kawasan ini mencapai 10.000 hektar atau sepertiga dari total luas Taman Nasional Baluran yang didominasi padang rumput serta pemandangan gunung yang gagah.
Kawasan sabana mirip dengan hutan musim sehingga terkadang berwarna hijau di musim hujan dan dipenuhi dengan rusa yang merumput, atau menguning di musim kemarau dengan ciri khas tanaman yang meranggas sebagai dampak kekeringan.
Taman Nasional Baluran merupakan alam bebas di mana banyak hewan hidup dan mencari makan di sini. Pengunjung diwajibkan berhati-hati karena ular dan kawanan banteng mungkin saja datang secara tiba-tiba. Patuhi instruksi dan selalu waspada selama berada di tempat ini.
Masih banyak area wisata alam lain di Provinsi paling timur Pulau Jawa ini. Pastikan Anda mengetahui informasinya dengan lengkap sebelum memutuskan mengunjunginya. Obyek wisata alam membutuhkan kesiapan fisik dan mental sehingga informasi yang cukup akan memberikan gambaran tentang tempat tersebut.